Tim Demolisi Koarmatim Berhasil Ledakkan Ranjau Laut
Pada
hari Selasa tanggal 12 Februari 2013 Posal Sigandu, Batang, yang berada
dibawah jajaran Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal, Jawa Tengah
menerima laporan dari warga desa Petodanan, kecamatan Batang, kabupaten
Batang, Jawa Tengah, bahwa mereka menemukan sebuah benda bulat
mencurigakan di perairan pantai Secepit, Batang.
Mendapat
laporan tersebut, personel Pos Pengamat TNI Angkatan Laut (Posal)
Sigandu dibawah pimpinan Pelda Saa Sukadirin melaksanakan pengecekkan ke
lokasi. Setelah diadakan pengamatan ternyata benda bulat tersebut
diduga kuat adalah ranjau laut. Sebelum melapor, warga sempat mengira
benda itu hanya barang rongsokan atau besi tua dan sempat berpikiran
untuk membelah benda tersebut lalu dijual. Laporan ini kemudian
diteruskan ke Lanal Tegal.
Kemudian
Komandan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Joko Triwanto membentuk tim untuk
melaksanakan pengamanan ranjau dan bekerja sama dengan Kodim/0736
Batang, Polres Batang dan Pemerintah Daerah Batang. Pengamanan
dilaksanakan untuk memantau ranjau agar tidak terbawa air laut atau
terseret gelombang air laut karena posisi ranjau berada di pinggir bibir
pantai, selain itu tim ini juga melaksanakan penjagaan di sekitar
lokasi agar masyarakat sekitar tidak mendekat dengan memasang garis
polisi.
Informasi
penemuan ranjau laut ini kemudian diteruskan ke Panglima Armada RI
Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H.,
M.Hum dan ditindak lanjuti dengan membentuk Satgas peledakkan ranjau dan
selaku Komandan Satgas Peledakan Ranjau adalah Komandan Satuan Kapal
Penyapu Ranjau Koarmatim Kolonel Laut (P) Benny S dan Asintel
Danguskamlaarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Kantiandhago selaku Wadan
Satgas sekaligus selaku Katim Eksekutor Ranjau beserta tim dari
Arsenal.
Pagi ini, Sabtu
(16/2) dilaksanakan penghancuran ranjau oleh tim Satgas Demolisi yang
terdiri dari personel Satran Koarmatim, satu tim Satkopaska Koarmatim,
satu tim penyelam selaku Pam SAR laut serta personel dari Labinsen dan
Arsenal. Pengamanan daerah peledakan ranjau dilaksanakan secara
melingkar 360 derajat dengan pusat tanggul peledakan sejauh 1000 m dari
lokasi peledakan, warga dihimbau agar tidak mendekat dengan radius 3000
m.
Akhirnya ranjau
laut dengan berat sekitar 384 kg, berat peledak 179 kg, diameter 86 cm
dan memiliki tinggi 114 cm tersebut berhasil diledakkan dengan sempurna.
Begitu meledak, terdengar suara ledakkan yang menggelegar dan asap
hitam pun membumbung tinggi ke langit Batang. Peledakaan ini disaksikan
langsung oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.
Hum beserta staf, Bupati Batang Yoyok Sudibyo, Komandan Lanal Tegal
serta Muspida setempat.
Menurut tim
dari Labinsen, diperkirakan ranjau laut ini merupakan sisa peninggalan
Jepang pada era Perang Dunia II yang disebarkan di perairan Laut Jawa.
Setelah diteliti ranjau ini ternyata masih aktif. Hal ini dikarenakan
bahwa semua jenis ranjau yang ada di dunia bahan peledaknya tidak akan
pernah rusak walaupun bertahun-tahun didalam tanah maupun di dalam laut
Sumber : Koarmatim