Kekuatan Alutsista TNI AU Capai 40% pada 2014

Kekuatan Alutsista TNI AU Capai 40% pada 2014

Sejumlah prajurit TNI AU mengenakan pakaian tradisional menarik pesawat Super Tucano saat berlangsungnya serah terima pesawat itu di Skadron 21, Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jatim, Senin (17/9). Pesawat Super Tucano tersebut dipesan TNI AU dari pabriknya di Brazil, dan pesawat selanjutnya akan dikirim secara bertahap untuk melengkapi kebutuhan skadron udara dengan jumlah 16 pesawat. (Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto/Koz/Spt/12)

17 September 2012, Malang: Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro meyakini kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI Angkatan Udara (AU) hingga semester I 2014 mendatang dalam rangka kekuatan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF) akan mencapai 40%.

"Hadirnya pesawat tempur F-16, pesawat angkut dan pesawat tempur lainnya akan mempercepat dan menambah prosentasi kekuatan pertahanan kita, khususnya TNI AU," katanya dalam sambutan di acara Penyerahan Empat Pesawat Super Tucano EMB-314 dari Embraer Brasil kepada Kementerian Pertahanan, di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin..

Terlebih, lanjut Menhan, TNI AU telah menerima empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano. Diharapkan pada 2014 nanti 14 jenis alutsista akan menambah kekuatan TNI AU, seperti pesawat tempur, pesawat angkut, helikopter, pesawat latih, pesawat intai dan pesawat tempur lainnya..

"Saat ini TNI AU telah menerima empat unit pesawat Super Tucano. Pada Januari 2013 akan datang kembali empat unit. Diharapkan pada akhir 2013 atau awal 2014 akan tiba delapan unit lagi, sehingga tercapai satu skad ron atau 16 unit," katanya..

Pesawat tempur itu akan menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang tidak digunakan lagi sejak 2007. Pesawat ini akan ditempatkan di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang..

Menurut dia, hingga 2014 mendatang pada akhir masa kabinet ini, diperkirakan ada sekitar 45 alutsista bergerak, baik untuk TNI AU, TNI Angkatan Laut maupun TNI Angkatan Darat. "Sebanyak 45 alutsista bergerak ini termasuk pesawat tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia," ujarnya.

Sumber: Investor Daily